Senin, 24 Februari 2014

CERPEN DORAEMON "Telur Imajinasi" ^_^


Telur Imajinasi


“MUSJIDA PEMUNYIHIR MUDIDI BUSYAKU CEMARISTA!!!... Keluarlah wahai roh-roh Jahat!... Ganggulah dan takutilah orang-orang di dunia ini! HUAA!!!... HAA!!!... HAA!!! Kacaukanlah dunia ini!... HUAA!!... HAA!... HAA!...” ucap seorang pria bertopeng yang sedang mengucapkan sebuah mantra, yang ia baca dari sebuah kertas usang yang dipegangnya.

Kini, ia berada di sebuah gua gelap yang didalamnya terdapat sebuah kotak “Pembelenggu Roh”. Tiba-tiba saja, dari kotak tersebut keluarlah segerombolan asap hitam yang sangat besar, kemudian menyebar keluar goa tersebut. Tawa orang tersebut pun semakin kencang dan sangat mengerikan.  Namun, baru sebentar saja ia merasakan kebahagiaannya atas perbuatan jahatnya itu, tiba-tiba saja ada sebuah penyedot debu raksasa di langit dunia tersebut. Penyedot debu itu menyedot apapun yang ada di dunia tersebut, termasuk goa yang ditempati orang jahat tersebut. 
“AAAA!...AAA!... Ada apa ini??? WHAAAAA!!!...” teriak pria itu ketakutan. 
Ia dan dunia aneh itu pun lenyap seketika. Gelap dan kosong.

Namun, Tiba-tiba ada sebuah suara…
“Bos, sepertinya cerita ini sudah cocok dan siap untuk di jual di pasaran” ucap seseorang. “Ya, baiklah. Kalau begitu, cepat masukkan cerita tersebut ke dalam “Telur Khayalan”. Lalu iklankan produk ini supaya terjual laris manis!” ucap orang yang diajak bicara, yang sepertinya bosnya. “Siap, Bos!” ucapnya lagi. Wah! Wah! Ternyata tadi itu sedang ada percobaan salahsatu seri “Telur Khayalan” yang sedang diproduksi di sebuah pabrik mainan di negeri abad ke-22, tahun dan tempat asal Doraemon.

Sementara itu, di abad ke-21. Di negeri sakura, kini tengah mengalami awal musim panas.

Di sekolah Nobita...
“Anak-anak, sebentar lagi musim panas akan tiba. Apakah kalian tau apa yang akan terjadi?” tanya Pak Guru. 
Dengan serempak murid-murid menjawab “ YEEE!!!... LIBUR MUSIM PANAAS!!!...” Mereka begitu senang karena mereka akan berlibur dengan waktu yang cukup lama, yaitu selama 3 bulan! 
“Ok, Benar sekali. Mungkin cukup sekian pelajaran kita hari ini. Oh ya, sekali lagi bapak ucapkan, SELAMAT LIBUR MUSIM PANAS, SEMUA!!!...” ucap Pak Guru. 
“Sama-sama Pak Guru… YEAAAAAAAAH!!!...LIBUUR PANJAAANG!...” ucap anak-anak serempak.

Di perjalanan pulang sekolah, banyak dari  mereka bercerita satu sama lain tentang rencana liburan mereka.
“Kalau aku, pastinya akan berlibur ke luar negeri. Kata papaku, rencananya keluargaku akan berlibur ke Hawai lho!... Katanya disana sangat cocok untuk berlibur, karena pemandangan pantainya yang sangat indah!” ucap Suneo pamer dengan nada sombong. “HUH!... mulai lagi deh, kesombongannya kumat lagi! Bikin orang selalu iri aja!...” ucap Nobita dalam hati dengan kesal.  “Nah, kata ayahku, aku boleh mengajak teman-teman tapi, dengan syarat hanya 2 orang saja. Dan, yang kupiliih adalah…..” ucap Suneo lambat agar membuat teman-temannya penasaran. Tapi, ada 1 orang yang tidak penasaran yaitu Nobita. Kenapa? Karena ia sudah tahu, bahwa ujung-ujung dia tak akan pernah diperbolehkan ikut oleh Suneo dan Gaint. “Huh, pasti aku tak akan pernah diilih lagi oleh mereka! Mereka pilih kasih!..” ucap Nobita dalam hati. Benar saja, yang dipilih Suneo kali ini hanyalah Giant dan Shizuka seperti biasanya. “Yee!!!... Aku boleh lagi Suneo, Terima Kasih yaa!” ucap Gaint sambil memeluk Suneo erat sekali sampai membuat Suneo sesak nafas. Sedangkan Nobita… “Aku gimana? Masa aku tidak boleh ikut terus! Aku juga pingin kan…” kata Nobita memelas. “TIDAK! Sekali tidak ya tidak.” Ucap Suneo dan Gaint bersamaan. “HUH! Selalu begini! Kesaal!!!...” ucap Nobita emosi. “Sabar ya, Nobita” ucap Shizuka menenangkan. “Sudahlah! Aku akan pulang saja!” ucap Nobita kesal sambil berlari kearah rumahnya. “Suneo, Giant apakah kita tidak keterlaluan ya? Kasihan juga dia, karena dia terus yang tidak pernah kamu ajak liburan.” ucap Shizuka. “Ehhmm… Benar juga ya…” ucap Suneo mulai termenung. “Bagaimana kalau kita ajak saja dia kali ini! Aku juga mulai merasa kasihan padanya. Ya, Suneo?” ucap Giant. “Baiklah, nanti akan aku tanyakan dulu pada papaku. Jika diizinkan, kita jangan beritahu dia dulu. Kita akan buat sebagai SUPRISES, OK!” ucap Suneo. “OK!” ucap Giant dan Shizuka bersamaan.

Di rumah Nobita…
“Ibu, aku pulang!!” ucap Nobita berteriak agar Ibunya mendengarnya. Setelah itu, ia menaruh sepatu dan segera ke lantai 2 untuk masuk ke dalam kamarnya. “DORAEMOOON! DORAAE… lho kok dia gak ada sih? Kemana dia? Huh, disaat seperti ini dia malah gak ada. Ya sudah deh, aku ganti baju dulu dan teruuuss, ngemil di lantai bawah sambil nonton televisi, Ahh!..” ucap Nobita senang.

Setelah selesai ganti baju, ia langsung ke lantai bawah, lalu membuka kulkas dan mengambil semua camilan yang masih tersedia. Kemudian tanpa basa basi, ia langsung duduk manis di depan televisi. Namun tanpa disadarinya, ternyata Doraemon juga sedang duduk manis disampingnya sambil menikmati Dorayaki dan menonton televisi sama seperti dirinya. “ HEH!... Nobita, kenapa kamu disini? Kerjakan pr saja sana! Nanti, ibu marah lho!” ucap Doraemon dengan mulut penuh Dorayaki. “Aku udah gak pr lagi, aku kan besok udah libur. Paling pr nya tadi kata Pak Guru, Cuma menceritakan pengalaman liburan selama Musim Panas.” Ucap Nobita santai yang belum menyadari kalau yang diajak bicaranya adalah Doraemon. Namun, beberapa saat kemudian “EEHHEH!… DORAEMON!!!..” ucap Nobita kaget. Doraemon yang sedang enak menikmati dorayaki pun ikut kaget. “IIIHH, kamu kenapa sih? Bikin, orang kaget terus!” ucap Doraemon kesal. “Kamunya, yang bikin kaget. Duduk disini nggak bilang-bilang, aku tadi di kamar nyariin kamu tau!... Eh, taunya kamu malah disini!..” ucap Nobita. “Emangnya ada apa? Sampai nyari-nyari aku?” ucap Doraemon penasaran. “Apa ya? Aduh! Aku lupa bentar aku pikir dulu.” Ucap Nobita sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Dasar memang kamu ini! Kalau udah ngemil aja, segalanya udah terlupakan begitu saja!” ucap Doraemon sambil terus memakan dorayaki. “AHA!!!... Aku ingat sekarang, kan tadi aku bilang kalau aku besok udah libur Musim Panas, terus tadi Suneo berencana liburan ke Hawai dan dia juga ingin mengajak teman-teman, tapi… yang boleh diajaknya hanya 2 orang saja, yaitu Giant sama Shizuka… Sedangkan aku, TIDAK BOLEH!!!...” ucap Nobita yang mulai merengek. “Ih! Pasti mulai lagi deh, permintaan-permintaan anehnya!” ucap Doraemon dalam hati. “Terus, apa hubungannya denganku?” Tanya Doraemon. “Ayo dong! Keluarkan alat-alat ajaibmu yang bisa membuat ku liburan kemana saja!” ucap Nobita memohon. “Tidak, aku sedang ada alat istimewa nih! Dah, kamu liburan dirumah aja, bantu ibu, bersih-bersih rumah, dan lainnya aja ya!” ucap Doraemon acuh tak acuh. “YAH!!! Doraemon, pelit!” ucap Nobita kesal. Dan akhirnya, mereka pun menjadi sibuk berantem tanpa memedulikan camilan lezat atau film kartun di telivisi mereka.

Namun tiba-tiba saja, dari televisi mereka berubah channel menjadi ajang promosi produk dari abad ke-22. Dan dari televisi mereka, keluarlah seorang laki-laki berpakaian jas lengkap dengan barang dagangannya. Kedatangannya pun membuat pertengkaran antara mereka berdua pun terhenti. “Halo! Selamat Siang! Saya disini akan mempromosikan barang-barang abad ke-22.” Ucap lelaki tersebut. “HEH… Promosi lagi!” ucap Doraemon bosan. “Disini saya akan menawarkan aanda sebuah barang terbaru dan yang khusus diluncurkan untuk liburan Musim Panas kali ini yaitu…. TELUR IMAJINASI!” celoteh lelaki itu. “HAH! TELUR IMAJINASI!!! APA ITU?” ucap Nobita dan Doraemon bersamaan. “Telur Imajinasi adalah telur yang berisi cerita petualangan yang programnya sama dengan progam permainan. Tapi, cara memainkannya berbeda dari biasanya. Yang menjadi pemainnya adalah kalian sendiri. Jadi, nanti kalianlah yang akan menjalankan permainan ini sendiri. Cara untuk memulainya adalah dengan memecahkan telurnya saja. Muah bukan? Nah, beruntung ini sedang libur Musim Panas yang sangat panjang… Kami akan memberi diskon yang tak terduga yaitu SEBESAAAR 85%!!!” ucapnya dengan bersemangat. Nobita saat itu juga langsung tertarik, dan kemudian langsung memohon pada Doraemon dengan tatapan memelas agar ia dapat mengizinkannya. “Doraemon yang baik… Ayolah!” ucap Nobita dengan muka memelas. “Ada apa lagi!... Hmmm… Haduh Ya Ampun! Anak satu ini, baiklah aku akan membelinya” ucap Doraemon menyerah. “YEYY! Terima kasih ya, Doraemon!” ucapnya sambil memeluk Doraemon. Lalu, Doraemon pun segera membayarnya, dan laki-laki itu pun berterima kasih kepada Doraemon dan segera pamit kepada mereka berdua. Setelah laki-laki itu pergi, channel televisi Nobita pun kembali seperti semula. “Aku akan langsung mencobanya ya? Dan kamu Doraemon harus… ikut denganku karena kalau ada apa-apa kamu hanya bisa melakukannya” ucap Nobita senang. “Hmm… Baiklah, aku juga tak bisa membiarkanmu bisa-bisa nanti kau mengacau. ” ucap Doraemon setuju.

Mereka berdua pun segera berlari ke lantai atas atau lebih tepatnya ke kamar Nobita. “Doraemon, sebaiknya kau saja yang memecahkan telur ini. Karena, mungkin akan lebih aman jika kau yang melakukannya.”ucap Nobita menyerahkan telur tersebut. “Baiklah…” ucap Nobita seraya mengambil telur itu dari tangan Nobita. Langsung saja Doraemon memecahkan telur itu dengan tongkat kecil khusus untuk memecahkan telur itu yang telah disediakan dari produk tersebut. Krak… Krak… CYAAAAH!... itulah bunyinya. Telur pun pecah seketika, namun yang keluar bukanlah cairan lembek dan amis seperti telur biasanya. Namun, yang keluar adalah asap tebal yang sangat banyak berwarna kuning hingga kamar Nobita pun penuh dengan asap itu. Nobita dan Doraemon pun tak dapat melihat satu sama lain. “Doraemon, kamu dimana?... Uhuk… Uhuk…” ucap Nobita terbatuk-batuk. Sama hal Nobita, Doraemon pun mencarinya dengan tebatuk-batuk. Tanpa mereka sadari, asap tersebut membawa mereka ke sebuah lubang kuning yang mungkin digunakan sebagai pintu masuk dunia permainan tersebut. Setelah  masuk ke lubang kuning, mereka kemudian terasa melewati sebuah labirin, dan itu membuat melayang-layang tidak terkendali. Saat berada dilabirin tersebut, asap mulai menghilang sedikit demi sedikit dan ini membuat keduanya dapat melihat satu samalain. “DORAEMON! HWAAA!” Ucap Nobita sambil menghampirinya dengan gaya berenang. “NOBITAAAA! HWAAA!” jawab Doraemon. Mereka pun saling berpelukan dalam kedaan melayang. Namun, proses itu hanya sekejap saja. 

Dan akhirnya… BRUK! Mereka pun jatuh mendarat di tempat tujuan. “AWWW!…” ucap Nobita kesakitan sambil mengusap pantatnya yang sakit. “AAWWW! HUH! Tidak sopan nih caranya!” Ucap Doraemon kesal sambil meringis kesakitan.
Tapi, mereka kaget karena mereka tiba kembali di kamar Nobita. “Doraemon, kok kita kembali lagi ke kamarku sih?” ucap Nobita bingung. “Nggak tau nih. Ya udah, Yuk kita cek aja keluar!” ucap Doraemon serayang menarik tangan Nobita. Tapi saat mereka ingin keluar kamar Nobita, datang seorang peri mungil dengan cahaya kuning. “Hey, jangan keluar dulu! Kalian harus dengarkan seluruh panduan dariku terlebih dahulu!” ucap peri mungil itu. Doraemon dan Nobita yang mendengarnya pun langsung saja menghapirinya.

“Selamat Datang di Dunia Telur Imajinasi, sekarang kalian akan menjalankan sebuah permainan yang berjudul “Dunia Kematian”. Permainan ini kami buat semirip mungkin dengan keadaan dibumi, oleh karena itu kalian tiba lagi ke kamar kalian. Nah, permainan ini menceritakan tentang petualangan kalian mencari potongan-potongan dari kotak pembelenggu Roh Jahat. Nah, kunci ini tersebar di seluruh Dunia… dan..” ucapannya pun terpotong. “HAAAHH! Seluruh dunia! Apa kalian gila? Terus, kenapa kita harus mencari potongan kunci dari Kotak Pembelenggu Roh? Lalu, Apa itu Kotak Pembelenggu Roh?” tanya Doraemon dan Nobita bersamaan. “Nih, kalian mencarinya agar Roh-Roh Jahat yang bergentayangan bisa terperangkap lagi ke dalam Kotak Pembelenggu Roh. Roh-roh itu tersebar di seluruh dunia dan wujud mereka itu adalah wujud-wujud hantu. Nah, kenapa roh-roh itu bisa bebas bergentayangan di seluruh dunia? Karena, ada seorang lelaki bertopeng bernama “Black Shadow” yang membuka kotak tersebut dengan kunci yang sebelumnya belum terpisah. Kotak itu berada di goa gelap di Negara kalian ini, yang bernama “Goa Terlarang”. “Black Shadow adalah musuh kalian di permainan ini. Dia adalah penguasa dari dunia kegelapan yang ingin membalas dendamnya kepada dunia kalian yaitu, Bumi. Dengan membebaskan para roh-roh jahat ke dunia kalian, mungkin dunia ini bisa dikuasainya. Roh-roh jahat itu dapat menghasut orang-orang yang ada di bumi ini. Dan mengubah mereka menjadi jahat kemudian menjadikannya budak mereka untuk menguasai dunia. Namun, yang tidak mudah terpengaruh oleh mereka hanyalah anak-anak seusia kalian. Oh ya, kunci itu tidak berbentuk kunci sebagaimana biasanya melainkan berbentuk piring yang berwarna perak mengkilat. Setelah Black Shadow membebaskan para Roh-Roh Jahat itu, kunci ini tepecah menjadi 2. Setengah kunci kini sudah berada di tangankku dan setengahnya lagi terpencar jauh di ujung dunia, yaitu di sebuah candi kuno yang dikelilingi oleh hutan berawa yang gelap dan sunyi. Hutan itu bernama ‘Scaried of Swampy Floriest’. Nah, sekarang aku akan memberikan setengah dari potongan kunci yang kupunya, sebuah tongkat yang dapat dijadikan tameng, dan juga sebuah peta yang akan menunjukan pada kalian dari setengah potongan kunci tersebut. Oh ya, kalau potongan kunci itu sudah dekat, maka kunci yang lainnya akan bersinar. Mungkin cukup sekian yang dapat aku sampaikan kepada kalian. Jika ada yang ingin ditanyakan tinggal panggil aku saja, dengan mantra ‘Kring-kring datanglah’. Oh ya sekali lagi, Selamat Berpetualang!” ucap Peri mungil itu panjang lebar. Setelah itu, ia memberikan setengah dari potongan kunci, 2 buah tongkat, dan sebuah peta petunjuk kepada mereka berdua. Dan setelah itu, dia menghilang.

Doraemon dan Nobita hanya dapat bengong dan bingung harus bagaimana. Suasana pun hening seketika. “Terus? Apa yang akan kita lakukan?” ucap Nobita memecah keheningan. “Okey! Sekarang kita cari tahu dulu, pertama kita cari dulu ayah dan ibu. Lalu, kedua kita pergi ke rumah teman-teman. OK!” ucap Doraemon memberi komando. Mereka pun segera pergi ke lantai dasar. Saat dibawah pun, suasana rumah pun tak seperti biasanya. Gelap dan sunyi. “AYAH! IBU! Kalian di..” ucapan Nobita terputus saat melihat 2 bayangan dari kamar orangtuanya. Dari kamar itu, keluarlah sosok kedua orang tuanya. Namun, tampang mereka sudah tak seperti biasanya. Mata mereka memerah, wajah pucat, dan tangan mereka lurus kedepan seperti vampire. Mereka seperti dikendalikan oleh seorang makhluk. Benar saja! Dibelakang orangtua Nobita, terlihat seseorang dengan  rambut panjang dengan berpakaian serba putih yang bersimpah darah. “HALO! Ayah, Ibu kalian kenapa ? Dan.. dan.. dibelakang kalian itu siapa? DORAEMON!!! ADA HANTU!!!” teriak Nobita seraya memanggil Doraemon. Tapi, ia tak kunjung datang. Karena, takut ia ingin segera keluar dari kamar. Tetapi, tiba-tiba pintu kamar terkunci. Disaat seperti ini, ayah, ibu, dan hantu tersebut semakin dekat. Nobita pun semakin takut dan gugup saja.  Rasanya ia ingin segera “Game Over” saja. Namun, disaat mereka semakin dekat, pintu kamar tiba-tiba saja di terobos oleh Doraemon dengan Tembakan Udara milik Doraemon. Langsung saja, ia segera menarik tangan Nobita agar segera pergi ke luar rumah mereka, karena sepertinya rumah mereka sudah tidak aman lagi.

Sesampainya diluar…
“HOSH… HOSH… Sebenarnya ada apa dengan ayah dan ibu? Terus makhluk menakutkan dibelakang ayah dan ibu itu siapa?” ucap Nobita terengah-engah karena lelah setelah berlari juga dengan rasa takut dan bingung. “Sepertinya, ayah dan ibu sudah terpengaruh oleh Roh Jahat. Dan dibelakang mereka tadi, tidak lain dan tidak bukan itu adalah Roh Jahatnya atau HANTUnya, NOBITA!” ucap Doraemon menganalisis. “AAHH! Aku nyesel deh beli Telur Khayalan ini, kalau ekstrim begini. Rasanya pingin Game Over aja! Ayo Doraemon, kita keluar saja!” ucap Nobita menyesal. “Benar, Nobita! Tapi sayangnya, kita tidak dapat keluar begitu saja karena ini dapat berakibat fatal di dunia asli kita, nanti. Lebih baik kita kerumah teman-teman saja. Karena, kata peri tadi hanya kalangan seusia kita saja yang tak mudah di hasut oelh Roh-Roh Jahat itu. Aku ke rumah Giant dan kamu kerumah Suneo ya! Jika bertemu mereka, ajaklah mereka. Dan terakhir, setelah itu kita ke bertemu di rumah Shizuka dan mengecek rumahnya bersama-sama. Ok! Ini aku beri seperangkat alat petualangan, disitu semua sudah lengkap dan tersedia. Oh ya, ini juga Tongkat Tameng dan Satu Potongan Kunci yang diberikan oleh peri mungil tadi. Ok, Ayo kita mulai!” ucap Doraemon memberi rencana dan kemudian memberi kan seperangkat peralatan petualangan dalam sebuah kotak kecil yang praktis. “OK, Doraemon! Kita mulai!” ucap Nobita setuju. Mereka pun berpencar.

Nobita pun segera berlari menuju rumah Suneo. Walaupun dunia ini mirip dengan dunia aslinya, tapi baginya ini berbeda. Karena, suasananya sangat berbeda, gelap, sunyi, mencekam, dan tiada orang sedikitpun sejak tadi. Yang sejak daritadi dilihatnya, hanya makhluk menyeramkan yang terus mengawasinya. Ini cukup membuat bulu kuduknya berdiri, tapi ia harus semangat agar ia dapat kembali ke dunia aslinya. Walaupun, sejak dari tadi muncul makhluk-makhluk yang menyeramkan dan mengerikan, seperti perempuan tak berkepala, pria yang dikepalanya tertancap sebuah kapak dengan penuh darah, dan masih banyak lagi makhluk-makhluk lainnya. Karena ingin cepat-cepat, ia pun segera mengambil baling-baling bambu dari kotak peralatan petualangannya. Ia pun segera terbang menuju rumah Suneo.

Sementara itu, di sebuah gua tempat Kotak Pembelenggu Roh. Black Shadow mendapat laporan dari anak buahnya bahwa ada 2 orang anak ajaib yang sudah mulai bergerak mencari setengah potongan kunci. “Bos, sepertinya di Negara ini ada 2 anak yang sepertinya berencana untuk mencari setengah potongan dari kunci Kotak Pembelenggu itu. Lalu, kita harus bagaimana?” ucap anak buahnya yang berwujud lelaki dengan kedua bola matanya tidak ada. “APA!… Kalau begitu, Kalian utus saja seseorang untuk memata-matai mereka semua! Dan, jika bisa MUSNAHKAN SAJA MEREKA SEMUA!” perintah Black Shadows geram. “Baiklah, Bos” ucap anak buah tersebut.

Sementara itu…
“HUFT!... Akhirnya sampai juga di halaman rumah mewahnya. Aku akan segera masuk. Tapi, disini sama aja ya sepi dan sunyi.” Nobita pun mulai mencari Suneo di seluruh penjuru rumah Suneo. “SUNEO! SUNEO! DIMANA KAMU?” teriak Nobita saat menyusuri seluruh ruangan di rumah Suneo. Hingga di ruang belakang ia melihat seseorang seperti bayang-bayang. “Mungkin, itu Suneo” pikir Nobita. Namun, perkiraannya salah. Ternyata bayang-bayang hitam itu adalah salahsatu dari roh Jahat. Ia berwujud perempuan dengan keadaan perutnya bolong hingga menembus punggungnya. Reflek saja, ia langsung berteriak ketakutan dan lari tunggang langgang. Ternyata, roh jahat itu menyadari kehadiran Nobita langsung saja mengerjarnya. “Haduh, kenapa sih disaat tidak ada Doraemon ada makhluk seperti itu lagi sih! TOLONG!” ucap Nobita ketakutan sambil berlari dengan cepat. Dia pun punya ide. Nobita pun melihat kebelakang, sepertinya roh itu cukup jauh, pikir Nobita. Langsung saja, ia masuk ke sebuah ruangan yang tersembunyi sebelum roh itu mengerjarnya lebih dekat. “GRRH… Dimana kamu wahai anak kecil?...” ucap roh itu dengan suara yang sangat menggelegar serta menakutkan. Setelah memastikan diwilayah itu, tidak ditemukannya Nobita. Ia pun pergi ke ruangan yang lain.
“HUFT! Hampir saja!...Aku aka… Hmuftpp…” Tiba-tiba saja, ada seseorang yang membekap mulutnya. Reflek, Nobita pun memberontak. “SYUUUT! Diamlah! Ini aku Suneo…” ucap orang yang membekap mulutnya itu yang ternyata Suneo dengan suara berbisik-bisik. Suneo pun melepaskan tangannya. Nobita pun terkaget-kaget.
“SUNEO! Ternyata kamu disini. Sejak daritadi aku mencarimu tau! Ternyata rumahmu cukup luas juga ya… Aku sampai sempat dikejar-kejar oleh salahsatu Roh jahat itu. Oh ya, aku mau tanya, gimana keadaan orang tuamu dan kenapa dunia kita menjadi gelap dan sunyi begini sih?” Tanya Nobita. Namun, saat ditanya hal itu, Suneo langsung menangis. “Hiks… Hiks… Tiba-tiba saja tadi siang langit berubah menjadi hitam gelap. Lalu, para makhluk-makhluk menyeramkan itu mulai menyebar ke segala arah, termasuk ke rumahku. Saat itu, aku sedang di perjalanan pulang ke rumah. Tapi, tiba-tiba ada makhluk menyeramkan, berwujud perempuan berambut panjang dengan badannya bolong penuh darah yang kemudian mengejarku. Ia mengerjarku hingga ke rumah. Dan sesampainya di rumah, aku melihat mama dan papa sudah berubah sama, seperti makhluk mengerikan yang mengerjaku tadi… HUAA!… Aku pun langsung saja ke kamar ini, karena kamar ini cukup tersembunyi… Hiks.. Hiks..” ucap Suneo panjang lebar sambil menangis. “Sudah, sudah, Suneo! Orang tuaku juga menjadi sama seperti orang tuamu… Baiklah, kita keluar saja ya dari rumahmu. Tapi, tunggu dulu katamu tadi, perempuan berbadan bolong penuh darah yang mengerjarmu? Itukan, tadi aku juga dikejar olehnya hingga sampai ke ruangan ini. Berarti dia masih bertahan di rumahmu dong. Haduh, kalau gitu gimana cara kita agar dapat keluar?” Ucap Nobita bingung. Suneo pun termenung sejenak. “ Oh ya! Nobita, disinikan ada jendela!” ucap Suneo sambil berlari ke arah jendela itu. Nobita pun ikut menghampirinya. “Tapi kan…. Ini di lantai 2 Suneo… Bagaimana caranya kita turun?” Tanya Nobita bingung lagi. “HADUH!!! Kamu ini gimana sih? Kan, tinggal pakai Baling-baling Bambu saja. Tapi, Kamu bawa nggak?”  ucap Suneo agak kesal. “ HE… HE… Maaf ya Suneo. Tenang aja aku bawa kok. Aku kok jadi pelupa gini ya? Ini punyamu.” Ucap Nobita cengengesan sambil menyerahkan Baling-Baling Bambu kepada Suneo. Mereka pun memakai Baling-Baling Bambu masing-masing. “Kita akan bertemu Doraemon di depan rumah Shizuka. Tapi, apakah kau sudah siap?” Tanya Nobita yang sudah siap terbang. “Siap! Ayo, Nobita!” ucap Suneo. Akhirnya, mereka pun terbang menuju rumah Shizuka.

Akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Shizuka. Disana pun Doraemon pun sudah menunggu bersama dengan Giant dan Shizuka. “DORAEMON! GIANT! LHO!… kok udah ada Shizuka.” Ucap Nobita. “HADUUUHH!!! Kalian kok lama banget sih? Aku sampai tak sabaran. Jadi, takut kelamaan akhirnya kami berdua pun menyelamatkan Shizuka dulu deh, daripada menunggu kalian!” ucap Doraemon tak sabaran. “Benar tuh! Nanti, Shizuka keburu di hajar sama makhluk-makhluk menyeramkan itu.”  Ucap Giant setuju. “Kalian tidak apa-apa?”tanya Shizuka kepada Nobita dan Suneo. “Kami tidak apa –apa kok. Maaf ya, membuat kalian menunggu. Tadi, aku lama sekali karena ada makhluk menakutkan berwujud wanita berambut panjang dengan tubuh bolong hingga menembus punggungnya. HIIY! Sungguh, Mengerikan!” ucap Nobita membela diri. “Bener tuh! HIIYYY! Benar-benar menakutkan. Tubuhnya penuh dengan darah. HIYYY!” timpal Suneo membela Nobita. “Ya, ya… Sudahlah, jangan basa basi lagi. Yuk! Kita langsung saja segera mencari setengah dari potongan kunci itu!” ucap Doraemon yang kemudian membuat Giant, Suneo, dan Shizuka bingung. “HAA! Potongan Kunci? Apaan itu,  Doraemon?” ucap ketiganya bersamaan. “Maksudnya, Potongan Kunci adalah potongan dari Kunci Kotak Pembelenggu Roh. Seseorang yang bernama Black Shadow inilah yang membebaskan roh-roh jahat dari Kotak Pembelenggu Roh dengan kunci ini. Black Shado lah yang membuat dunia kita menjadi seperti ini. Juga munculnya makhluk-makhluk menakutkan itu. Jadi, untuk mengembalikan dunia kita seperti semula, kita harus mencari setengah dari kunci ini dan kemudian membelenggu kembali seluruh Roh jahat beserta Black Shadow ke dalam kotak itu lagi dan menguncinya. Begitu….” Jelas Doraemon panjang lebar kepada ketiganya. “Ini setengah dari kuncinya. Setengahnya lagi berada di jauh di ujung dunia yang lebh tepatnya di sebuah candi kuno.” Ucap Nobita sambil menunjukkan setengah dari potongan kunci yang berwarna perak itu. “Apakah kalian ingin membantu kami?” Tanya Doraemon kepada Giant, Suneo, dan Shizuka. “Tentu!” ucap ketiganya. “Demi orang tua…” ucap Suneo. “Demi Negara…” ucap Giant kemudian. “Dan, demi dunia ini…” ucap Shizuka juga. “KAMI SIAP MELAKUKAN APAPUN!” ucap ketiganya bersamaan. “MAKASIH, teman-teman!” ucap Nobita dan Doraemon terharu.

Akhirnya, mereka pun berangkat bersama dengan semangat yang membara. Tapi… “Selanjutnya, kemana dulu kita akan pergi?” Tanya Suneo. “Hmm… Lihat saja di peta. Doraemon, Ayo buka peta yang di berikan peri mungil tadi.” Ucap Nobita pada Doraemon. “Baiklah...” jawab Doraemon. Ia pun segera membuka peta dari kantongnya. Saat peta itu dibuka, tiba-tiba keluarlah kata-kata bersinar yang melayang keluar menuju atas. “Perhatian, jika ingin pergi ke kota tujuan dengan menggunakan peta ini, Harap saling berpegangan tangan agar tidak terpisah ataupun tertinggal. Kali ini, kalian harus pergi ke “Scaried of Swampy Florist”. Peganglah tangan kalian satusamalain dengan erat kemudian baca mantra ini dengan keras…” Itulah tulisan yang keluar dari peta tersebut. Mereka semua pun berpegangan satu sama lain, kemudian membaca mantra yang muncul dengan keras “MESSO FORLANDO GARENTINO!” ucap mereka dengan keras. CLING! Kemudian, mereka pun menghilang dalam sekejap.

BLAP! Akhirnya, tibalah mereka di sebuah hutan berawa yang sangat sepi dan sunyi. Tiba-tiba saja, timbul suara dari peta yang sedang di pegang Doraemon. “Kalian telah sampai di tempat tujuan. Petunjuk dari kami, ikutilah terus sungai panjang ini. Maka, kalian akan menemukan potongan kunci itu… Waspada dan Berhati-hatilah selalu terhadap segala bahaya apapun!” Itulah bunyi yang dikatakannya. “Oke, katanya  kita harus mengikuti arah sungai ini. Tapi, hari sudah mulai gelap nih…” ucap Nobita yang sudah mulai khawatir dan juga takut. “HALAH, kamu ini baru mulai saja udah takut, gimana nantinya?” ejek Giant. “Sudah, sudah, ini sudah malam. Jangan membuat keributan yang akan membuat makhluk-makhluk terpanggil akan suara bising kita.” Ucap Shizuka menasehati mereka. “Kalau, begitu maaf kan kami ya.” Ucap mereka berdua. “Ya sudah, taka pa kok. Sekarang pasti pada lapar kan. Kita akan beristirahat sejenak karena sudah sejak tadi kita beristirahat. Aku akan mengeluarkan ‘Mesin Koleksi Makanan’ dan juga ‘Seperangkat Alat Pramuka’. Ayo kita mulai! Giant dan Suneo bisakah kau nyalakan api unggun. Cari di Seperangakat Alat Pramuka ya! Nobita dan Shizuka kalian pilihlah makanan lezat dari Koleksi Makanan. Cari yang enak ya, Oh ya jangan lupa Dorayakinya!” ucap Doraemon memberi komando. “SIAP, KAPTEN!” ucap mereka berempat seraya memberi tanda hormat. Mereka pun beristirahat sejenak dengan gembira, untuk melepas lelah yang sejak daritadi menyerang. Hmm, dengan api unggun yang hangat dan juga ditemani oleh makanan lezat cukup membuat tenaga baru untuk memulai lagi perjalanan ini. Sepertinya sangat menyenangkan.
“Semua sudah kenyang? Sudah ada tenaga?” Tanya Doraemon. “Sudah, kok!” ucap mereka serempak. “Ok, Ayo! Kita akan memulai lagi perjalanan kita. Oh ya, untuk berjaga-jaga kalian akan kuberikan sebuah tongkat yang dapat berubah menjadi tameng, yang kudapatkan dengan mencetak ulang tongkat yang sama dengan pemberian peri mungil yang kutemui. Dan kalian juga kuberikan sebuah kotak berisi perlengkapan petualagan yang sangat lengkap. Nobita sudah kuberikan terlebih dahulu, berarti sisanya Giant, Suneo, dan Shizuka!” ucap Doraemon sambil menyerahkan barang-barang itu kepada Giant, Suneo, dan Shizuka. Mereka pun bersiap sejenak dan kemudian segera berangkat. “Ayo kita berangkat!” ucap Doraemon memberi komando. “Ayo!”jawab Nobita, Giant, Suneo, dan juga Shizuka dengan semangat.

Mereka memulainya dengan menyusuri deras arusnya sungai panjang di malam yang gelap 
dengan menggunakan sekoci. “Tetap, Waspada dan hati-hati! Mereka bisa datang kapan saja!” ucap Doraemon memperingati. Semakin dekat akan ke lokasi, suasana semakin senyap dan mencekam ditambah kabut malam yang kian bertambah. Kesunyian ini juga dikarenakan, keheningan diantara mereka berlima. Diantara mereka tidak ada yang berani berbicara satu sama lain. Mereka takut para Roh-Roh jahat itu akan datang bila ada kebisingan di antara mereka.  Tiba-tiba saja, setengah dari potongan kunci yang dipegang Nobita pun bersinar. “WOW, potongan kunci ini bersinar!” ucap Nobita kagum. “Emang kenapa kalau bersinar?” Tanya Giant penasaran. Shizuka dan Suneo pun ikut penasaran. “Kalau bersinar, tandanya kita akan semakin dekat pada tempat setengahdari kunci itu berada.” Ucap Doraemon menjelaskan. “OOHHH…” ucap mereka bertiga mengerti dengan berohh-oh ria. “Tapi, tetap waspada! Semakin dekat, dengan lokasi maka musuh juga akan semakin dekat!” ucap Doraemon memperingati.

Tiba-tiba di depan mereka ada sebuah terowongan kuno raksasa dengan lumut yang sangat banyak menempel padanya. “WOW! Ada sebuah terowongan raksasa!” ucap Nobita kagum seraya menunjukan tangannya kearah terowongan itu. Akhirnya sekoci mereka pun memasuki terowongan yang gelap itu. Cukup lama mereka merasakan gelapnya terowongan dikarenakan panjangnya terowongan itu. Hingga akhirnya sekoci mereka keluar dari gelapnya terowongan.
Ternyata terowongan ini mengantarkan mereka kepada candi kuno, tempat setengah bagian kunci itu berada. Namun, suasana pelataran candi sangat sunyi, senyap, gelap, dan mencekam. Di pelatarannya terdapat banyak sekali batu nisan. Sepertinya pelataran ini digunakan sebagai makam dari para raja terdahulu. “IH, sungguh mengerikan ya suasananya!” ucap Suneo yang mulai ketakutan. “Ok, mungkin bisa saja para Roh Jahat itu datang, maka kita harus selalu bersama.” Ucap Doraemon memperingati. “OK!” ucap mereka serempak.
Sekoci mereka pun berhenti tepat di tengah-tengah pemakaman, alur sungai ini berhenti hingga sampai disini. Mereka pun segera turun dari sekoci itu dan pergi melangkah kearah candi kuno secara berasama-sama. Kedatangan mereka di sambut oleh sebuah papan batu yang cukup besar“Eh, itu ada papan yang cukup besar, ada tulisannya ‘Bulan Purnama,Seluruh Arwah akan Terbangun menjadi…” ucap Shizuka terpotong karena, Nobita mnghentikannya bicara karena itu mantra untuk membangkitkan arwah-arwah. Benar saja! Seketika saja, dari bawah batu Nisan itu, keluarlah berbagai macam Roh Jahat dari Raja-raja terdahulu. Mereke ada yang membawa pedang, tombak, panah, dll. 

Tiba-tiba saja, terdengar suara tawa yang sangat menakutkan “HAAA!! HAA!! Terima Kasih, Kalian telah membangkitkan arwah-arwah ini. Mereka semua akan berada di bawah kekuasaanku. Jadi, untuk mengalahkanku kalian lawan saja mereka dulu! DAH! Sampai bertemu, nanti! WAHAI, PARA ARWAH! AKU PERINTAHKAN KEPADA KALIAN UNTUK MENYERANG MEREKA HABIS-HABISAN! HAA!! HAAA!!...” perintahnya dengan suara yang menggelegar sangat mengerikan, namun setelah itu ia menghilang seketika.
Akhirnya, mereka pun bertarung melawan roh-roh itu. Walaupun, mereka berlima tapi masih saja terasa susah melawan mereka semua. Kemudian, mereka berfikir mereka akan mencari titik kelemahan dari mereka semua. Tanpa disengaja, Shizuka melihat seorang Roh Jahat yang hangus menhilang karena terkena sinar bulan yang lewat dari celah-celah lebatnya pepohonan. Melihat ini, ia pun segera memberi tahu teman-temannya dengan menggunakan handy talky. “NOBITA, DORAEMON, GIANT, dan SUNEO sekarang aku telah tahu titik lemah dari mereka semua, yaitu mereka semua takut akan sinar bulan. Sebagai perlindungan, kalian berlindung saja di bawah sinar bulan! OK!” ucapnya memberitahu. “DAN, Juga lagi di kotak petualalangan ada ‘Senter Sinar Berguna’ senter itu sinarnya mirip dengan sinar bulan, gunakanlah jika kalian terdesak.” Sambung Doraemon yang juga memberitahu mereka. “OK!” ucap mereka dengan serempak. Pertarungan ini pun menjadi lebih mudah karena sinar bulan itu. Tapi, target selanjutnya adalah mencari potongan kunci itu!.

Di sela-sela pertarungan, tiba-tiba Nobita melihat ada sesuatu yang mengkilap berwarna perak di patung kuda di depan pelataran candi. Dengan seksama dilihatnya, ternyata itulah setengah dari potongan kunci itu. Langsung saja ia memberi tahu teman-temannya. “DORAEMON, GIANT, SUNEO, dan SHIZUKA aku telah menemukan potongan kunci itu. Kalian pergilah ke patung kuda di depan pelataran candi, kita ambil bersama-sama. Mungkin setelah kita ambil kita bisa langsung mengejar Black Shadow ke Goa Terlarang! Ayo, Cepatlah!” perintah Nobita kepada teman-temannya. Mereka pun bersusah payah untuk data pergi kesana karena lumayan jauh letaknya. Akhirnya, mereka sampai kesana denagn bersama-sama. Dengan sigap, langsung saja Nobita mengambilnya dari patung kuda itu. Tiba-tiba ada cahaya keluar saat setelah potongan itu diambil dan kemudian ada bunyi suara yang tiba-tiba muncul “Peganglah tangan kalian satu sama lain, dan setelah ini kalian akan kukirim ke goa tempat Black Shadow berada dan kalahkan dia dengan mengunci kembali Kotak Pembelenggu Roh itu. Maka, dia juga akan terhisap kedalamnya. Saat kalian menguncinya, kalian harus mengucapkan mantranya terlebih dahulu yang bunyinya ‘MUSJIDA PEMUNYIHIR MUDIDI BUSYAKU CEMARISTA!!!...’ itulah mantranya. Bacakan secara bersama-sama agar berhasil. Setelah itu, dunia kalian akan kembali seperti semula. OK! Mari, kita pergi! Pegang tangan kalian erat-erat!” bunyi suara itu. Mereka semua pun bersiaaap!... DAN… CLING! Mereka menghilang seketika!...

BLAP! Akhirnya mereka pun sampai di Goa Terlarang, tempat Black Shadow berada. Tiba-tiba ada sebuah suara “HAA! HAA!! Akhirnya telah tiba di gua ku. SELAMAT DATANG! Mari, kita selesaikan urusan ini! Akan ku musnahkan kalian! HAA! HAA!” ucap Black Shadow menyambut mereka dengan menakuti mereka.
“Tidak! Kau tidak akan bisa memusnahkan kami! Kau sudah terlambat! Mari teman-teman kita kunci mereka semua kembali, di Kotak Pembelenggu Roh itu!” ucap Doraemon. “Oke! AYO! KITA MULAI!” jawab mereka serempak. 

Mereka pun dengan sigap lari menuju Kotak Pembelenggu Roh itu. Mereka lalu segera menyatukan kunci itu. Dan… BLAP!!! Muncullah cahaya yang menyilaukan yang menyedot seluruh Roh-roh jahat beserta Black Shadow. “TIDAAAK!!!!” teriak Black Shadow ketakutan. Akhirnya, dunia pun kembali seperti semula.
Tiba-tiba ada sebuah suara “SELAMAT, KALIAN BERHASIL MELAKUKAN MISI DENGAN BAIK. OLEH KARENA ITU, KALIAN  BERDUA AKAN KUKEMBALIKAN KE DUNIA KALIAN.”
Nobita dan Doraemon pun merasa sedih juga senang. “Giant, Suneo, dan Shizuka sebenarnya kami bukan dari dunia ini. Nah, sekarang waktunya kami, untuk kembali karena sudah dapat mengalahkan Shadow Master! Terima Kasih atas segala bantuan kalian. DAH!!” ucap mereka berdua sambil melambaikan tangan. Akhirnya mereka pun menghilang kembali ke dunia asli mereka. 

Bruk! Mereka pun jatuh di kamar mereka. Mereka hanya bengong saja, mereka merasa baru mengalami mimpi yang sangat panjang. “WOW! Seru banget ya, Doraemon!” ucap Nobita sambil ber-WOW WOW ria. “Iya, Nobita!” jawab Doraemon.
“Nobita! Keluarlah sejak dari tadi didalam saja. Nih, Suneo, Giant, dan Shizuka datang mencarimu!” teriak Ibu Nobita padanya.
“Iya, Ibu!” jawab Nobita menyahut.
Nobita pun segera turun dan menghampiri mereka. “Suneo, Giant, Shizuka ada apa kalian kemari?” Tanya Nobita pada mereka.
“Itu, maafkan kami. Tadi kami tidak mengajakmu ikut berlibur. Tapi, sekarang kami akan mengajakmu. Aku telah meminta izin kepada papaku. Tapi, sebelumnya kami akan mengajakmu. Aku telah meminta izin pada papaku. Tapi, sebelumnya kami ingin meminta maaf padamu. Maafkan kami ya?” ucap Suneo penuh penyesalan.
“Ya udah tak apa kok. Sudah aku maafkan. Tapi, beneran  kalian akan mengajakmu?” tanyanya lagi.
“Ya iyalah, kamu nggak mau?” goda Giant.
“Maulah. Makasih ya!” ucap Nobita senang. Akhirnya mereka pun berlibur bersama-sama. Musim panas kali ini sungguh sangat berharaga bagi Nobita.


*TAMAT*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar