Telur
Imajinasi
Senin, 24 Februari 2014
Minggu, 23 Februari 2014
Pengetahuan Tentang Bumi Kita!
I. PENGETAHUAN BUMI
Bumi merupakan planet terbesar kelima dari sembilan planet tatasurya kita. Bentuknya
mirip dengan bola bundar dengan keliling sekitar 12.743 km. luasnya sekitar 510 juta km. sekitar
29 % adalah daratan. Inti bumi terdapat pada lapisannya yang paling dalam, kelilingnya kira –
kira 6.919 m. disebelah atasnya ada kerak bumi yang juga merupakan batuan yang keras lagi
padat 1.
Bumi adalah planet ketiga dari sembilan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet
yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian
sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer, dan Eksosfer
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku
setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer
membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih
85 kilometer 2.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental
Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik
terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau 2008
terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah
Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2
Seandainya bumi sekarang lebih kecil dari bentuknya sekarang, maka ia akan
kekurangan atau bahkan kehilangan atmosfirnya, karena gravitasi yang kecil akan gagal
mencegah gas lepas angkasa; tetapi kalau dia lebih besar dari bentuknya yang sekarang ini, maka
gravitasinya akan menahan begitu banyak atmosfir , termasuk gas yang berbahaya.
Bumi beredar pada sumbunya sekali setiap dua puluh empat jam atau sekitar seribu mil
perjam, dalam saat yang sama dia mengelilingi matahari dengan kecepatan sekitar enam puluh
ribu mil perjam, kemudian bumi bersama matahari dan planet lain tatasurya beredar juga dengan
kecepatan dua puluh ribu mil perjam menuju suatu tempat entah kemana. Kecepatan rotasi bumi
pada sumbunya itu menghasilkan pergantian terang dan gelap dalam waktu yang cukup singkat,
dan ini pada gilirannya menjadikan perubahan panas antara sisi gelap dan terang cukup rendah.
Seperti firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 40 yang Artinya : Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan
masing-masing beredar pada garis edarnya.
Ayat diatas menerangkan bahwa matahari tidak akan dapat menyimpang dari garis
edarnya, juga tidak dapat mempercepat atau memperlambat perjalanannya sehingga
mengakibatkannya mendahului dan mendapatkan bulan 3.
Peredaran bumi melahirkan banyak sekali kemaslahatan bagi penghuninya. Gerakannya
mengelilingi dirinya mengakibatkan malam dan siang, seandainya malam berlanjut terus tanpa
siang maka kehidupan akan membeku akan kedinginan, demikian juga sebaliknya. Ini diingatkan
Allah dalam firmannya surat Al-Qashash ayat 71 – 72 yang Artinya : Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai
hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak
mendengar?"
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat,
siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka
apakah kamu tidak memperhatikan?"
Jadi dapat disimpulkan bahwa dibandingkan dengan planet lain, bumi merupakan planet
yang istimewa, keistimewaan tersebut diantaranya :
1. Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh sehingga udara bumi tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin
2. Terdapat cairan air dibumi (samudra dan lautan)
3. Bumi mempunyai atmosfir, sehingga terdapat awan dan hujan.
4. Atmosfir bumi merupakan peredaran suhu antara siang dan malam (seperti bulan) tidak
terlalu ekstrim.
5. Atmosfir bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan yang kita kenal sekarang.
6. Atmosfir bumi melindungi kehidupan dari kerusakan akibat sinar dan dzarah dari matahari
yang dapat merusak bumi 4.
II. BUMI MENGELILINGI MATAHARI
Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi
bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di
permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan
dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari
dhahirnya. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi
sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut:
1. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap orang
yang membantahnya tentang Rabb: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur,maka terbitkanlah dia dari barat.” (QS Al Baqarah: 258). Maka keadaan matahari yang
didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir bahwa matahari berputar mengelilingi
bumi.
2. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman juga tentang Ibrahim: “Kemudian tatkala dia
melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’, maka tatkala
matahari itu telah terbenam, dia berkata: ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari
apa yang kamu persekutukan.’” (QS Al An’am: 78).
Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi niscaya Allah berkata: “Ketika bumi itu
hilang darinya.”
3. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit,
condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka
ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.” (QS Al Kahfi:
17). Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa
gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata, “gua
mereka condong darinya (matahari).” Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan terbenam
kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun dilalahnya lebih sedikit
dibandingkan firmanNya, “(condong) dan (menjauhi mereka).”
4. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS
Al Anbiya’: 33). Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: berputar dalam suatu garis edar
seperti edaran alat pemintal. Penjelasan itu terkenal darinya.
5. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat.” (QS Al A’raf: 54). Allah menjadikan malam mengejar siang,
dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu
mengikuti matahari.
6. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan)
yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.
Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Az Zumar: 5). FirmanNya:“Menutupkan malam atau siang” artinya memutarkannya atasnya seperti tutup sorban
menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang
berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata, “Dia menutupkan bumi atas
malam dan siang.” Dan firmanNya, “matahari dan bulan, semuanya berjalan” menerangkan
apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berjalan dengan jalan
yang sebenarnya (hissiyan makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan
gerakannya lebih jelas maknanya dari pada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.
7. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan
apabila mengiringinya.” (QS Asy Syams: 1-2). Makna (mengiringinya) adalah datang
setelahnya, dan itu dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan
atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengelilingi keduanya tidak akan bulan itu
mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bulan mengelilingi matahari dan kadang
matahari mengiringi bulan, karena matahari lebih tinggi daripada bulan. Dan untuk
menyimpulkan ayat ini membutuhkan pengamatan.
8. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi
mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta
mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan
manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia
sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan
malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
(QS Yaa Siin: 37-40). Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu
sebagai kadar / batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Mengetahui menunjukkan bahwa itu
adalah jalan yang haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan
terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu). Dan penetapan batas-batas edar
bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang
berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu untuknya bukan untuk bulan. Peniadaan
bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian
gerakan muncul dari matahari, bulan, malam, dan siang.
9. Dari Abu Dzarr, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda pada suatu hari
“Tahukah kalian kemana matahari ini pergi?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda “Sesungguhnya matahari ini beredar/berjalan
sampai berakhir ke tempatnya di bawah ‘Arsy maka dia tersungkur sujud, terus-menerus dia
dalam keadaan demikian sampai dikatakan kepadanya: “bangkitlah/angkatlah (dirimu) dan
kembalilah dari tempat kamu datang”, maka matahari tersebut kembali lalu terbit dari tempat
terbitnya kemudian beredar lagi sampai berakhir ke tempatnya di bawah ‘Arsy lalu dia
tersungkur sujud dan terus menerus dalam keadaan demikian sampai dikatakan kepadanya:
“angkatlah dan kembalilah dari tempat kamu datang”, lalu dia kembali dan terbit dari tempat
terbitnya (sebagaimana biasa) kemudian dia kembali beredar, yang manusia tidak akan
mengingkarinya sedikitpun, sampai berakhir ke tempatnya yaitu di bawah ‘Arsy maka
dikatakan kepadanya “angkatlah dan jadilah kamu terbit dari arah terbenammu” maka
matahari itu terbit dari arah terbenamnya, kemudian Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian
kapan hal itu terjadi?” Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat keimanan seseorang bagi
dirinya, yang dia tidak beriman sebelumnya atau berusaha dengan kebaikan dalam
keimanannya” (H.R. Al-Imam Muslim). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dan matahari telah terbenam, “Apakah kamu tahu ke mana
matahari itu pergi?” Dia menjawab, “Allah dan RasulNya lebih tahu.” Beliau bersabda,
“Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah Arsy, kemudian minta ijin lalu diijinkan
baginya, hampir-hampir dia minta ijin lalu dia tidak diijinkan. Kemudian dikatakan
kepadanya: ‘Kembalilah dari arah kamu datang lalu dia terbit dari barat (tempat
terbenamnya).’” Atau sebagaimana beliau telah bersabda (Muttafaq ‘alaih). Dalam hadits
setelah ini, dari Abu Dzarr berkata, saya menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa-sallam tentang firman Allah Ta’ala: “Wasysyamsu tajrii limustaqarrillahaa
matahari beredar/berjalan di tempat peredarannya), Rasulullah bersabda: “tempat
peredarannya adalah di bawah ‘Arsy”. (H.R. Al-Imam Muslim). PerkataanNya: “Kembalilah
dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat terbenamnya” sangat jelas sekali bahwa dia
(matahari) itulah yang berputar mengelilingi bumi dengan perputarannya itu terjadinya terbit
dan terbenam.
III. BENTUK BUMI
Astronomi purba semula mengira bahwa bumi kita datar, gagasan pertama yang
mengatakan bahwa bumi kita melengkung adalah Aristoteles filosofi Yunani. Menurutnya
lengkungan bumi dapat digunakan untuk menerangkan bahwa bintang – bintang dilangit tanpat
dari suatu tempat tertentu tapi tidak tampak dari tempat lain.
Bukti – bukti kalau bumi itu bulat adalah kapal berlayar meninggalkan pelabuhan
menuju tengah laut, maka tubuh kapal lenyap terlebih dahulu dari pada tiangnya. Pada waktu
matahari baru terbenam dan gunung yang tinggi masih kelihatan terang masih menerima cahaya
matahari. Pelayaran Magelheaens pada tahun 1522 ke satu arah, maka akan tiba kembali pada
tempat semula.
1. BENTUK BUMI PADA PETA
Sebagaimana diketahui, bahwa peta dapat memberikan informasi tentang unsur –
unsur yang terdapat dipermukaan bumi. Dengan menggunakan peta dapat memberikan
manfaat karena secara visual dapat memberikan informasi tentang pola dan persebaran dari
unsur – unsur yang terdapat dipermukaan bumi. Diperlukan keterampilan membaca peta agar
suatu peta dapat dianalisis dan interprestasikan. Sebagaimana kita pelajari sebelumnya,
bahwa keterampilan membaca peta harus diawali dengan pemahaman tentang informasi yang
terdapat di tepi peta seperti judul peta, lembar peta, petunjuk arah, jenis proyeksi peta yang
digunakan, legenda dan sumber atau pembuat peta tersebut. Informasi ini sering disebut
dengan istilah bahasa peta.
Untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan bentuk muka bumi dapat
dilakukan dengan berbagai cara :
a. Pencitraan melalui satelit yang jaraknya ribuan kilometer dari permukaan bumi
b. Melalui foto udara untuk wilayah tertentu yang sedang diadakan pemetaan.
c. Melalui pengamatan langsung didaerah pemetaan sehingga memperoleh data yang
akurat 7.
2. MENGANALISIS BENTUK MUKA BUMI PADA PETA
Permukaan bumi dapat dilihat melalui jarak jauh atau melauli pesawat ruang angkasa
atau satelit tampak persis seperti globe. Kelihatannya mulus dan rata walaupun kenyataannya
jika didekati atau diambil gambarnya dari jarak dekat terdapat beragam bentuk atau
penampakan yang beraneka ragam. Kenampakan tersebut tergambar sebagai bentuk bumi
daratan dan bentuk bumi didasar laut.
Bentuk muka bumi daratan secara garis berasar terdiri dari dataran rendah, dataran
tinggi, pegunungan, dan perbukutan 8.
IV. LAPISAN BUMI
Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisanlapisan
sebagai berikut :
· Kerak Bumi
· Mantel Bumi
· Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut :
· Litosfir
· Astenosfir
· Mesosfir
· Inti Bumi bagian luar
· Inti Bumi bagian dalam
V. ATMOSFER BUMI
Tanpa kita sadari baik pada waktu malam ataupun siang berjuta – juta benda langit
berjatuhan menuju bumi akibat gaya grafitasinya. Benda – benda itu dikenal dengan istilah
meteoroid atau jika sudah sampai atmosfer bumi disebut dengan meteor. Hamper semuanya tidak
sampai kepermukaan bumi apalagi merusaknya. Ini dikarenakan bumi memiliki atmosfer yang
menghasilkan gesekan kuat pada setiap meteor yang jatuh. Meteor didak dapat melawan gesekan
ini terlalu lama dan kehilangan sejumlah besar massanya akibat terbakar. Keberadaan atmosfer
menceah kerusakan bumi yang disebabkan oleh meteor. Didalam al-Qur’an sifat penciptaan
atmosfer ini dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 32 yang Artinya : Dan kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala
tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
Maksudnya: yang ada di langit itu sebagai atap dan yang dimaksud dengan terpelihara ialah segala yang berada di langit itu dijaga oleh Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya dengan teratur dan tertib.Salah satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah atap yang terpelihara merupakan medan magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer bumi merupakan daerah medan magnet yang disebut dengan sabun van alen. Daerah ini dibentuk oleh sifat – sifat inti bumi. Inti
bumi mengandung unsur magnetik yang kuat seperti besi dan nekel. Yang lebih penting inti bumi
terdiri atas dua struktur yang berbeda yaitu inti dalam berbentuk padat sedang inti luar berbentuk
cair. Lapisan luar mengapung diatas lapisan dalam, menciptakan efek magnetik pada logam –
logam yang berat, yang berbentuk medan magnet.
VI. UMUR BUMI
Adapun umur bumi ini pada permulaannya dilakukan orang dengan cara bertenung.
Pada abad ke 17 uskup Jeames Artur berpendapat bahwa ala mini dijadikan tuhan pada tanggal
20 Oktober 4.004 SM dalam salah satu kitab suci Hindu dikatakan bahwa umur bumi ini sudah
1.972.949.056 tahun sampai sekarang. Pada abad modern sekarang ini ahli – ahli ilmu falaq giat sekali melakukan penyelidikan terhadap usia bumi ini. Perkiraan akhir – akhir ini berdasarkan
ilmu pengetahuan yang diselidiki oleh Leac Mount, Jealson dan Bil Nimark mereka ini
berpendapat bahwa usia bumi ini mencapai 400 juta tahun sampai sekarang ini. Perbandingan
lain yang menyalahi ini hampir 20%.
Ahli – ahli ilmu falaq dalam menafsirkan bumi berpegang pada penyelidikan yang
dilakukan orang bahwa sekalian benda – benda langit dahulu di zaman azali berpusat pada suatu
persekutuan. Penyelidikan yang dilakukan selama 20 tahun terus – menerus orang ialah tentang
sinar bintang – bintang itu, ada diantara bintang – bintang itu yang letaknya sangat jauh dijagat
raya ini karena itu bintang – bintang ini selalu berada dalam kegelapan.
Perjalanan bintang – bintang itu semakin cepat bila mana letaknya semakin jauh, setelah
tujuh tahun ahli – ahli falaq ini melakukan penyelidikan, maka pada akhirnya mereka
berpendapat jagat raya ini ada 800 buah planet dan 26 buah gugusan planet.
VII. BUMI SEMAKIN PANAS
Bumi semakin panas, pemanasan global, itulah isu yang kita rasakan sekarang ini, dan
isu ini sampai kapankah berakhir?. Nyatanya hari demi hari yang dirasakan memang bumi
semakin panas. Jam 8 pagi dirasakan panasnya sama dengan jam 12 siang masa dekade 20
tahunan ke belakang. Bahkan di Amerika sana telah disimulasikan oleh komputer, bagaimana
jadinya jika pemanasan global ini mampu mencairkan kutub atau benua Antartika, hasilnya
permukaan laut akan meninggi sampai 60 meter tingginya, bukankah jika terjadi maka bumi ini
menjadi kiamat?.
Sejak awal tahun 1990-an orang sudah mengkonstatir adanya kerusakan pada lapisan
Ozon di stratosfir (lapisan udara), yang melindungi bumi dari sinar UV berenergi tinggi yang
dampaknya buruk bagi manusia (penyebab kanker kulit). Hal ini disebabkan penggunaan gas
Chloro-Fluoro-Carbon (CFC), untuk pendinginan ruangan, mobil, dan lemari es, dan telah
diprediksikan akan memasuki lapisan stratosfir sebanyak 10%. Yang tidak diketahui adalah
bahwa jumlah yang 10% itu tidak akan kembali ke troposfir secara cepat. Orang saat ini tahu
bahwa CFC sedemikian secara rata-rata akan berada di stratosfir selama 100 tahun dan terus menerus merusak lapisan ozon dengan membentuk siklus CLOx. Dengan lain perkataan,
andaikata semua orang menghentikan pemakaian CFC hari ini, maka dalam waktu 100 tahun,
lubang ozon m asih akan melebar. Saat ini, penggunaan CFC sudah dilarang, dan sedang dalam
proses pergantian. Pelaksanaan ini didasarkan atas kesepakatan dunia yang dikenal sebagai
konvensi Montreal.
Kerusakan lingkungan lain yang sangat parah dan telah kita semua rasakan adalah
terjadinya pemanasan global, akibat tertumpuknya gas rumah kaca (GRK) di lapisan troposifir
(lapisan udara bagian bawah). Yang terkenal sebagai GRK adalah gas karbon dioksida (CO2)
hasil pembakaran apapun, terutama pembakaran BBM, batu bara, kayu, dll. Selain CO2, GRK
lainnya adalah CFC, uap air (H2O), gas metan/alam (CH4), dan nitrogen oksida (N2O). Gas-gas
tersebut dapat menyerap panas dalam jumlah besar, dan merefleksikannya kembali ke bumi,
sehingga udara semakin panas. Lapisan es di kutub telah mencair, muka air laut naik, pulau dan
pesisir tergenang air. Akibat lain yang menimbulkan kerugian sosial-ekonomi-spiritual adalah
terjadinya bencana akibat angin puting beliung, hujan badai, ombak yang tinggi, sehingga
merusak harta benda, tempat tinggal dan tempat usaha, menyebabkan kematian dan penyakit. Hal
ini disebabkan karena angin mengandung GRK yang panas (energi potensial) tinggi.
Kesepakatan dunia yang ingin memperbaiki pemanasan global dikenal sebagai konvensi Kyoto 12
Bumi semakin panas, persaingan hidup semakin keras. Bahkan setiap orang bagai ada
di dunia satwa hutan belantara dimana hukum rimba berlaku, si kuat memangsa si lemah demi
sekedar mengenyangkan perutnya. Berjuta problema kehidupan membayangi silih berganti,
terkadang problem yang satu belum tersolusi, datang pula problem lainnya, hal ini terus
bertumpuk dan tak pernah berujung dalam penyelesaian.
Bumi semakin panas, eksplorasi alam terus berlangsung, pemerkosaan hutan, cuaca tak
menentu, petani tidak bisa lagi melakukan jadwal tanamnya seperti dulu, banjir, longsor ketika
musin hujan, atau kekeringan ketika musim kemarau. Sementara itu, di setiap jalanan atau gang
sempit, becek kumuh berjubel ratusan orang dewasa dan anak-anak memenuhi jalanan bak
kelinci dikandangnya. Mereka melakukan aktivitas seharian tanpa mengenal waktu berbaur satu sama lain tanpa mengindahkan norma-norma kaedah dalam pergaulannya. Mereka mau jadi apa
nantinya?
Kebutuhan primer, sekunder mapun mewah manusia telah menyebabkan manusia harus
mengeksplorasi apapun di muka bumi ini. Inilah penyebab utama percepatan rusaknya alam,
bumi semakin panas. Padahal eksplorasi ini akan terus berlangsung dan semakin cepat sejalan
dengan tingkat populasi manusia yang semakin tinggi dan akan mencapai angka 9,2milyar
manusia pada tahun 2050. fantastis!
Apakah faktor terlalu banyaknya manusia ini berpengaruh terhadap ekosistem alam?
Menurut berita yang bersumber dari Kompas Cybermedia, menyebutkan bahwa "Manusia telah
merusak Bumi dengan kecepatan yang tidak diduga sebelumnya. Hal ini meningkatkan resiko
kerusakan alam yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit, kekeringan, atau zona mati di
lautan".
Lebih lanjut dikatakan bahwa; "Penelitian yang melibatkan 1.360 ahli dari 95 negara ini
menyebutkan naiknya populasi manusia selama 50 tahun terakhir telah meningkatkan
pencemaran dan eksploitasi berlebih terhadap dua pertiga sistem ekologi yang menjadi tumpuan
kehidupan. Aktivitas manusia telah merusakkan fungsi alami Bumi dan kemampuan
eskosistemnya sehingga barangkali tidak akan ada yang tersisa bagi generasi mendatang.
Disebutkan, sepuluh hingga 30 persen mamalia, burung, dan jenis-jenis amfibi telah terancam
punah. Ini adalah tanda menurunnya dukungan bagi kehidupan di planet kita.
Selama 50 tahun terakhir, manusia telah mengubah ekosistem secara lebih cepat dan
meluas dibanding waktu lain dalam sejarah. Pertumbuhan permintaan makanan, air, kayu, serta
bahan bakar belum pernah sebanyak jangka waktu itu. Ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman kehidupan di Bumi". Lebih lanjut Kompas Cybermedia menyebutkan, bahwa
"dicontohkan, sejak tahun 1945, semakin banyak tanah yang berubah menjadi lahan pertanian
atau pemukiman dibandingkan sepanjang abad 18dan 19". Apakah keprihatinan ke depan itu
tidak berkepanjangan?. Tengoklah statistic kependudukan yang menyatakan bahwa pada tahun
2050 penduduk dunia akan mencapai 9,2 miliar dan penduduk Indonesia 280 juta. Padahal
sebagaimana di lansir Kompas Cybermedia tersebut bahwa terlalu banyaknya penduduk itu selain berpengaruh secara revolusioner terhadap faktor ekosistem juga akan mempengaruhi
langsung sektor ekonomi dan sosial.
Untuk itu, tidak ada salahnya kita merenung sejenak untuk menyikapi ayat berikut:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia" (QS 13:11). QS 2:60,
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu
itu dengan tongkatmu'. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-.tiap
suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
QS 2:205, "Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan." QS 5:33, "Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah
dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib,
atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di
akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar."
QS 5:64, "Orang-orang Yahudi berkata: 'Tangan Allah terbelenggu', sebenarnya tangan
merekalah yang terbelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan
itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia
kehendaki. Dan Al-Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan
menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami telah
timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka
menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka
bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan."
QS 7:74, "Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan
rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu meraja lela di muka bumi
membuat kerusakan." QS 7:85, "Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara
mereka Syu`aib. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barangbarang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi
sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu
orang-orang yang beriman."
QS 11:85, "Dan Syu`aib berkata: 'Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan
dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah
kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
QS 13:25, "Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan
memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di
muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman
yang paling buruk (Jahannam)."
QS 26:183, "Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;" QS 26:151, "dan janganlah kamu
mentaati perintah orang-orang yang melewati batas," QS 26:152, "yang membuat kerusakan di
muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan." QS 28:77, "Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
QS 31:41, "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." Dari ayat-ayat di atas nyatanya manusia
tidak pernah mau berpikir, bahkan banyak di kalangan umat Islam sendiri masih berpedoman
"banyak anak banyak rezeki", tak pernah berfikir dampak dari pola pikirnya seperti itu gimana.
(yang berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan
rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu meraja lela di muka bumi
membuat kerusakan." QS 7:85, "Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara
mereka Syu`aib. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barangbarang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi
sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu
orang-orang yang beriman."
QS 11:85, "Dan Syu`aib berkata: 'Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan
dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah
kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
QS 13:25, "Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan
memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di
muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman
yang paling buruk (Jahannam)."
QS 26:183, "Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;" QS 26:151, "dan janganlah kamu
mentaati perintah orang-orang yang melewati batas," QS 26:152, "yang membuat kerusakan di
muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan." QS 28:77, "Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
QS 31:41, "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." Dari ayat-ayat di atas nyatanya manusia
tidak pernah mau berpikir, bahkan banyak di kalangan umat Islam sendiri masih berpedoman
"banyak anak banyak rezeki", tak pernah berfikir dampak dari pola pikirnya seperti itu gimana. Kita tidak bermuluk-muluk ingin merubah dunia, tapi percayalah kita hidup syarat
dengan permasalahan ini justru karena kita hidup di dunia, mau atau tidak kita ada didalamnya.
Wallhualam
VIII. KEAJAIBAN BUMI
Pikirkanlah sejenak tentang apa yang diperlukan manusia untuk tetap bertahan hidup.
Air, matahari, oksigen, atmosfer, tumbuh-tumbuhan, dan hewan… Segala macam perincian,
segala macam keadaan yang dapat atau tidak dapat Anda pikirkan pada saat itu sudah tersedia
secara alami di bumi. Selain itu, bila kita mengkaji lebih jauh, kita dapat melihat bahwa semua
kebutuhan pokok hidup ini memiliki jalinan seluk-beluknya yang saling terkait, dan bahwa
segala hal ini terdapat dalam keadaan sepenuhnya sempurna di bumi. Segala sesuatu di bumi,
makhluk hidupnya, tetumbuhannya, langit, dan lautan, semuanya telah diciptakan dengan cara
yang terbaik dan lengkap sempurna agar sesuai dengan keberadaan dan kelangsungan hidup umat
manusia.
Selain bumi, ada pula planet-planet lain di dalam tata-surya kita. Tetapi, di antara
planet-planet ini, satu-satunya planet yang memungkinkan adanya kehidupan adalah bumi. Jarak
antara bumi dengan matahari, kecepatan perputaran bumi pada sumbunya, kemiringan sumbu
bumi terhadap orbitnya, struktur permukaan bumi, dan berbagai faktor lepas lainnya yang
sejenis, memungkinkan planet kita menikmati kehangatan suhu yang sesuai bagi kehidupan dan
dapat menyebarkan kehangatan ini di seantero bumi secara merata. Susunan lapisan udara bumi
serta ukuran bumi juga tepat sesuai kebutuhan. Cahaya yang sampai kepada kita dari matahari,
air yang kita minum, dan makanan yang kita nikmati semuanya sangat sesuai bagi kehidupan
kita.
Singkatnya, segala tinjauan terhadap planet yang kita huni akan menunjukkan kepada
kita, bahwa bumi dirancang terutama untuk manusia. Agar kita dapat melihat bahwa keadaan di
bumi dirancang secara khusus, kita cukup melihat kondisi di planet-planet lain secara kasar.
Ambillah Mars, misalnya. Lapisan udara di Mars merupakan campuran beracun yang mengandung karbondioksida dalam kadar tinggi. Tidak ada air di permukaan planet. Kawah
besar yang terjadi akibat tubrukan meteor raksasa tampak jelas dalam gambar di sebelah kanan
ini. Begitu pula dengan cuaca, sering terjadi badai raksasa dan badai pasir yang berlangsung
selama berbulan-bulan tanpa henti. Suhu rata-rata -53oC (-64oF).
Dengan mempertimbangkan ciri-ciri ini secara keseluruhan, Mars, yang memiliki paling
banyak kesamaan dengan bumi di antara planet-planet yang berada di sekitar kita, jelas
merupakan planet mati yang tidak memungkinkan adanya kehidupan. Perbandingan ini dengan
gamblang menunjukkan bahwa ciri-ciri yang menjadikan bumi sebuah tempat yang dapat dihuni
benar-benar merupakan nikmat yang tidak terkira. Dia Yang menciptakan seluruh jagat raya,
membentuk dengan sempurna bintang-bintangnya, planet-planet, pegunungan dan lautan, adalah
Allah. Sepanjang kehidupan kita, kita harus berterimakasih atas nikmat dan ciptaan-Nya, dan
menjadikan-Nya sahabat dan pelindung. Allah, Pemilik segala sesuatu, adalah pemilik segala
pujian.
Allah menyampaikan hal ini dalam Al-Quran:
"Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat
menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nahl, 16:
17-18).
Sumber : Artikel tentang Pengetahuan Bumi
Langganan:
Postingan (Atom)